Saturday, November 2, 2013

raincoat



Warnanya biru
Warnanya kuning
Tak lagi cantik
Termakan perjuangan hari ke hari

Kadang disimpan
Kadang dibawa
Kadang dicampakkan

Seperti seharusnya
Tergantung cuaca
Biru dan kuning
Damai dan perang

Teronggok diam
Dan jadi saksi tak berguna

jodoh


Berhari hari duduk
Berjam-jam mengira
Menghitung hari kedatangan
Yang tercinta dari ujung ufuk

Rindu dan gusar
Mengaburkan mata hati
Bikin pusing jantungnya sendiri
Menatap kursi yang tak kunjung isi

Kata kisanak tentang kesabaran
Seakan diteguk waktu dan kekhawatiran
Terlalu lama putaran jam ini
Hati dan pantat menjadi pegal

Tak guna
Berhari-hari duduk
Berjam-jam mengira
Dia pun berdiri layu
Disamping pagar dan berharap

FIghtiNG



Sudah seribu

Yang datang dan bertarung

Sudah selaksa

Yang roboh dan menguap sia-sia

Pertarungan tidak usai

Tidak besok

Tidak sekarang

Mungkin nanti

Masih mungkin

Mungkin seribu lagi

Datang untuk roboh

dan kalah

TEROR



Mutiara itu mendesak
Terburu-buru terjun ke pasir
Dan menutup mata rapat-rapat

Perih yang menyesah
Diantara deru arus asin
Tenggelam oleh ketakutan 
terkencing-kencing oleh teror

Dimana lagi
Naungan yang menyamarkan
Karena rupawan ini
dinapsui banyak bahaya

pOliTik



Simpul itu tidak kuat
Ditalikan 2 kali
Tapi terlihat kokoh dan menipu

Simbul itu terlihat jamak
Dipoles gincu dan dedak
Pastinya manis dan bawu

Terus saja menimpa
Yang reot dengan tutup mengkilap
Sekali anyir menghembus
Tahulah semua jawaban dari kenapa