Wednesday, August 20, 2008

ave Maria


terpejam dan berdetak
kunikmati syahdu ini
bolehkah kutinggal selamanya? 

pujian itu merdu
membuai sangat,
penuh kuasa 

indah,
dan tak tercapai oleh ragaku 
bolehkah kutinggal selamanya?

aku rasa itu rumah Tuhan 
setapak ini terasa dekat 
damai..........

ijinkan aku, Bapa
tinggal selamanya denganMu

 

Wednesday, July 16, 2008

Dear Styria

i just knew you
and couldn’t forget you

i love him more,
but you also won my heart,
another side of it.

ooh styria,
when will I ever see you again
my days are going dry

i’ll come back and bring my man
and introduce him to you,
my styria.
i know he’ll fall for you too.

stay beautiful, styria.
for I will love you forever



























Schonbrunn Path


it wasn’t the same, love.
it was lonesome without your sight and embrace

the path I took,
was green and chill


abnormal summer breeze
just blew my heart frozen

something about this green romance
arouses me to you.
with love, lust, and a missing heart

wish you were here, love
dying to make love to you

behind the cold stone of Schonbrunn
between those green paths










Tuesday, May 20, 2008

tEEn mOm

bayi itu merah dan menjerit
menantang dan menuntut
hidup

sang bocah menangis
gelagapan mencarikan dot
yang dibelikan ibunya kemarin

terpikir riuh kantin
dan senyapnya upacara
juga kata-kata tidak penting
sahabat

dua anak menangis
saling benci dan cinta
kemudaan yang pupus
ranum yang beracun

ibu datang dan memeluk
mengambil bayi yang sesegukan
dan menyampirkan seragam sma bocah

ibu yang berganti rupa
dalam sembilan bulan
dan menggendong cucu
dengan cinta dan haru

sambil mengantar bocah
ke depan pintu,
hari ini dia sekolah lagi.

mahalnya hidup

Matanya tertegun
Air asin itu menggenang dan tumpah

Hatinya mengais harapan
Langkahnya terseok dan menjerit

Dia berikan jantung dan hatinya
Demi buah hati dan secangkir beras

Ketika pahlawannya mundur
Kalah oleh hidup dan dera

Pundak putihnya kini berkerut
Dia lepaskan mangkok bagiannya hari ini

Cemas menanti malam
Berharap seisi rumah kelelahan
dan melupakan isi perut

dalam gelap bilik
jiwanya mendongak pada surga

ingatlah kami, Tuhan

Monday, May 19, 2008

Back in time


dia muda
belum genap 16
mengendap dan sembunyi
menjauhi bayangan bunda dan ayah
menggeliat dalam kepompong rapuh
sang kekasih menantinya

nyawa muda beradu
berjalan di titian benang tipis
membawa harapan terawang
untuk uzur bersama

dia mekar
lebih genap dari 16
mengayuh masa depan
menanggalkan cinta yang pudar

merengkuh angin dan bebas
memiliki malam dan fajar
tenggelam di pendar pesta
hidupnya milik sendiri

dia kejatuhan cinta
bernapsu menggenapinya
dalam kaul kekal
menapak ketidakpastian abadi

menepis yang dulu
kubur di halaman belakang hati
tidak, terima kasih.
kau sejarah bagiku

dia dewasa
dan meronta
jelajah belum berhenti
belahan jiwa memeluknya
lembut menanti malaikat mungil

Sunday, May 18, 2008

luka

senin ini menggeliat malas.
hati ku juga malas...belum kering luka
belum kuat berjalan.
ku harap jeda panjang,
panjang,
dan sendiri

biar ku hirup keringnya debu,
dan ku rekam langit tengah malam
dalam sekali kerjap mata
agar menggantikan
mimpi buruk seminggu ini

kurindukan buih laut
kurindukan retak pasir
dan pelukan relung karang,
jauh dari sini.

seakan mencari kerlip dalam kelam
terasa berat berlari dalam pekat lumpur
jauh dari hangat matahari

hati ku malas...belum kering luka
belum kuat berjalan.

Monday, April 28, 2008

rUaNg

snteippg bcak now

to gvie mroe spcae

4 my skae too, i gsues

sekarang waktunya berdiam
kabutnya akan pergi
suatu waktu nanti

tidak apa harus menanti
kalau terang datang,
semua terhampar

sekarang waktuku berdiam
akan kalah bila menggugat kabut
dan tersesat lalu menggigil

tidak apa harus menanti
kalau terang datang,
semua terhampar

Tuesday, April 15, 2008

Buatmu, Sayang

Katur Kakangmas Vincent, gegantilaning ati pun diajeng


KakangMas Kinasih.....

sudah hampir 352 hari, Sayangku...


tidak ada penyesalan, tidak ada langkah mundur


yang mereka bilang benar,
banyak liku
banyak belukar
banyak terjal
banyak tangis
banyak kelam


tidak ada penyesalan, tidak ada langkah mundur


ruh yang mengalir di antara bujur kita juga memberikan
banyak cinta
banyak pelukan
banyak cengiran
banyak belanja
banyak boncengan
banyak senyuman
banyak berkat


tidak ada penyesalan, tidak ada langkah mundur

terima kasih untuk uraian cinta dan damba
yang membuatku kian hidup


Katur Kakangmas Vincent, gegantilaning ati pun diajeng

Pulang

Aku juga mau pulang, Tuhan.
Aku pikir, aku mau pulang padaMu.

Dari semua keinginan, aku pikir pulang padaMu
Yang terpenting.

Aku tahu hidupku tidak benar benar amat.
Tapi aku berusaha, Tuhan.
Dan Kau tahu, tidak seluruhnya mudah.

Aku pikir, semua terima kasih dalam hidupku,
Semua milikMu.
Dan aku pikir, aku senang,
Dengan semua orang yang Kau taruh dalam hidupku.
Yang menyebalkan dan yang baik hati.

Aku jadi tahu, Kau mencintaiku lewat mereka.

Aku pikir, lucu juga ya Engkau, Tuhan.
Semua benjol, perih, dan luka hidup,
Kau pulihkan lewat tawa sederhana,
lewat mama yang sabar,
lewat kawan-kawan yang baik,
lewat lezatnya lontong sayur di halte jemputan,
lewat Vincent, suami terbaik.

Aku pikir, pulang padaMu menjadi cita-cita terbesarku.
Aku sayang Engkau, Tuhan.