Tuesday, May 20, 2008

mahalnya hidup

Matanya tertegun
Air asin itu menggenang dan tumpah

Hatinya mengais harapan
Langkahnya terseok dan menjerit

Dia berikan jantung dan hatinya
Demi buah hati dan secangkir beras

Ketika pahlawannya mundur
Kalah oleh hidup dan dera

Pundak putihnya kini berkerut
Dia lepaskan mangkok bagiannya hari ini

Cemas menanti malam
Berharap seisi rumah kelelahan
dan melupakan isi perut

dalam gelap bilik
jiwanya mendongak pada surga

ingatlah kami, Tuhan

No comments: